KERAJAAN KUNO SRIWIJAYA

Awal mula masa Sriwijaya adalah kerajaan bahari historis yang berasal dari Pulau Sumatra sekitar abad ke-7 sampai abad ke-11. Dalam bahasa Sanskerta, sri berarti "bercahaya" atau "gemilang", dan vijaya berarti "kemenangan" atau "kejayaan"; dengan demikian, nama Sriwijaya bermakna "kemenangan yang gilang-gemilang".ibukota Sriwijaya dapat dengan akurat disimpulkan berada di Kota Palembang, tepatnya di muara Sungai Musi.

banyak bukti sejarah yang dapat di jadikan bukti bahwa Kerajaan Sriwijaya pernah ada, ditemukan di tepi sungai Batang, Kedukan Bukit, Kota Palembang Sumatera Selatan. Pada prasasti ini, terdapat angka 686 yang diketahui sebagai tahun ditulisnya huruf Pallawa dan Bahasa Sansekerta.


Kehidupan Sosial Budaya
Kehidupan Sosial Kerajaan Sriwijaya

Kehidupan sosial masyarakat di Kerajaan Sriwijaya berbaur der para pedagang dari luar, karena saat itu wilayah tersebut merupakan pelabuhan bagi kapal-kapal asing yang singgah. Kemungkinan bahasa yang berkembang adalah bahasa melayu kuno, mereka menggunakan bahasa tersebut untuk berkomunikasi dengan para pedagang.

Budaya asing, khususnya dari India berkembang di wilayah Sriwijaya. Contohnya penggunaan nama-nama khas India dan pengaruh agama Hindu-Budha semakin menyebar menyeluruh, baik masyarakat maupun di dalam kerajaan. I Tsing, orang China yang pernah singgah di Kerajaan Sriwijaya juga menjelaskan bahwa
banyak para pendeta dari luar yang
 berdatangan untuk berguru/belajar bahasa Sanskerta dan mempelajari kitab suci agama Budha

kehidupan politik.
kehidupan sosial politik kerajaan sriwijaya. ukus utama terkait kehidupan politik Kerajaan Sriwijaya yaitu wilayah kekuasaan, raja-raja yang memerintah, dan hubungan dengan kerajaan lain baik dalam dan luar negeri. Berdasarkan bukti yang ada dari isi prasasti Leiden, Kerajaan Sriwijaya telah melakukan kerjasama dengan kerajaan Chola di India. Hubungan baik dengan kerajaan tersebut ditandai dengan pengiriman pendeta dari Sriwijaya ke India dan pembuatan Biara untuk pendeta tersebut.

Kehidupan Ekonomi
Kerajaan Sriwijaya kehidupan ekonominya berkembang pesat berkat letaknya yang sangat strategis.Lokasinya yang berada di tepi Sungai Musi dan tidak jauh dari Selat Malaka membuat Sriwijaya berada di daerah lintasan pelayaran dan perdagangan internasional. Pada masa itu, aktivitas perdagangan antara India dan China melalui Selat Malaka sangat ramai, yang membawa keuntungan bagi Kerajaan Sriwijaya. Tidak jarang pula, kapal-kapal yang singgah tersebut melakukan aktivitas perdagangan.Para pedagan asing yang singgah dapat menukarkan aneka porselen, tembikar, kain katun dan sutra, dengan barang dagangan penduduk Sriwijaya yang mayoritas hidup di sektor perdagangan pula. Barang dagangan Sriwijaya yang termasuk komoditas berharga meliputi emas, perak, gading gajah, penyu, kemenyan, kapulaga, kapur barus, pinang, kayu gaharu, cendana, lada, dan damar.Dalam perkembangannya, Kerajaan Sriwijaya menguasai jalur perdagangan di Selat Malaka.



Comments

Popular posts from this blog

teori masuknya agama Hindu dan Buddha ke Indonesia

Kerajaan Mataram kuno

Kerajaan Tarumanegara